Dari orang yang pernah buka usaha kuliner trus gagal 😀
Ya saya dulu pernah buka usaha kuliner trus gagal :D. Banyak pula habisnya, ada habis sekitar RP. 200 juta buat BUka usaha kuliner. Awalnya mikir gampang, punya modal, Tinggal cari koki, pegawai trus buka deh 😀
Ternyata punya modal yang saja tidak cukup. jadi bagi anda yang saat ini mengeluh pengen buka usaha , tapi ga punya modal. Nih, saya kasi tau, punya modal saja ga menjamin sukses. Jadi jangan jadikan modal sebagai alasan.
Ceritanya ini saya membuka usaha kuliner di Salah satu mall di bandung. Di food court nya. Ya dengan lugunya datang ke bagian marketing, tanya – tanya harga , karena modal banyak ya langsung OKE saja 😀 😀 😀
Sewa Ruangan Mulai Dari NOL
Buat yang belum tau, biasanya kalau kita nyewa ruangan di Mall, kita nyewanya benar – benar dari nol. Tehel atau lantai keramik aja engga ada. Anti air biar ga nembus aja engga ada, sementara kalau ruangan kita bocor, dan ada barang orang lain rusak,kita harus ganti. Jangankan waterproof, dinding juga engga ada, cuman beton aja.
Sehingga waktu itu kalau ga salah habis 25 juta sendiri buat renovasi ruangan. Yup karena banyak duit, ya semangat 45 bangun aja hahaha.
Dan renovasi ruangan pun harus sesuai dengan standart yang diwajibkan oleh pihak Mall. Ya ini sih kita bisa ngerti karena dengan alasan keselamatan.
Ijin Ini Itu
Salah satu penyebab yang bikin saya rada BT nyewa ruangan di mall adalah apa – apa harus Ijin dulu. Mau iklan , sebarin brosur pakai ijin. Bahkan mau tutup toko sehari aja juga pakai ijin.
Bisa dimengerti bahwa ini demi kenyamanan semua penyewa, karena penyewa bukan hanya kami saja , tetap ada ratusan penyewa lainnya
Koki
Namanya usaha kuliner ya pasti berhubungan dengan makanan. Dan yang namanya makanan pasti ada yang masak. Nah kita awalnya dipertemukan dengan seorang koki.
Kita sudah deal gajinya sekian. Orangnya setuju, kita setuju juga. Sudah dibelikan semua peralatan masak yang dibutuhkan. Tiba – tiba di tengah jalan keluar dengan alasan gajinya ga cukup. Euuhghhh.
Ya kalau gajinya ga cukup , dari awal bilang donk, jangan sudah deal semua baru omong gaji ga cukup. Ini kan ga fair. Untung saja ada asisten koki yang juga bisa masak, mau gantikan sehingga kami bisa jalan hingga selesai.
Mungkin paling aman sih ,kalau mau buka usaha kuliner, pastikan si pemiliknya bisa memasakn 60-70% menu sehingga koki juga engga bisa seenaknya. Atau minimal bikin kontrak dengan menjaminkan sesuatu.
Kondisi Mall Yang Menurun
Terus terang kalau saya review lagi, penyebab utama kegagalan kami di Mall adalah karena kondisi mall itu sendiri yang sedang menurun. Kami pas masuk pada saat ada mall lain yang berkembang sehingga mall tempat kami sewa, dalam kondisi tertekan.
Dan hal ini terbukti, setelah kami keluar dari mall itu, tenant – tenant lain di foodcourt, satu per satu tutup. Dan hingga saat tulisan ini dibuat, makin banyak tenant makanan yang tutup.
Produk
Mungkin kalau boleh jujur,salah satu penyebab kegagalan kami saat itu adalah produk itu sendiri. Ya rasanya sih terus terang enak. Namun bukan merupakan makanan yang bisa dimakan setiap hari.
Saat itu produk utamanya adalah bebek peking. Walaupun di dalam nanti ada menu – menu lain seperti sapi/ayam lada hitam, ayam lemon, ayam almond dan lain – lain, namun orang lihatnya kan bebek peking. Sementara bebek peking sendiri adalah makanan yang enak, mewah, namun tidak dimakan setiap hari.
Sehingga kadang dalam sehari tidak ada yang beli bebeknya. Ya saya review, salah satu kesalahannya disini selain karena kondisi mall yang menurun.
Beres – Beres Ruangan
Setelah lewat masa sewa kami, akhirnya kami memutuskan untuk tidak lanjut lagi. Dan semua barang yang kami masukan ke Foodcourt harus dikeluarkan, termasuk dinting, sekat – sekat, sistem exhaust, bahkan kaca jendela 😀 Jadi benar – benar pembersihan ruangan . Ini juga bikin ga enak. Soale dah rugi 😀 klo untung banyak kan lanjut ya 😀
Deposit
Oh iya saya lupa jelaskan di awal bahwa sewaktu kami menyewa di mall, kami juga diminta men-depositkan sejumlah uang , yang kalo ga salah saat itu sekitar 25-30 juta. Ya itu sih ga apa – apa. Yang bikin BT , saat sewa kami berakhir, saya akhirnya menagih kembali Depositnya. Dan tidak langsung cair, melainkan hampir 6 bulan baru cair. OKelah yang penting cair.
Masih Penasaran dengan Kuliner
Belum, saya belum nyerah dengan bisnis kuliner walau tantangan yang saya hadapi cukup berat. Karen asalah satu passion saya adalah di kuliner. Dan saya suatu saat akan membuka kembali usaha kuliner, tentu belajar dari kesalahan di atas.
Sebenarnya sah – saha saja sih buka di mall, namun sepertinya harus pandai – pandai pilih mall yang lagi naik daun bukannya turun. MOdal juga harus kuat, dan sepertinya kalau mulai lagi, awalnya saya akan buka di luar mall karena aturnnya tidak seketat mall.
Dan yang paling penting , saya minimal harus bisa memasak makanan yang akan dijual, walau nantinya akan ada koki. Minimal bisa bikin koki-nya ga terlalu besar kepala sehingga saling menghormati. Atau bisa gantikan kokinya sementara ketika lagi sakit.
Produknya pun ,kalau saya buka lagi usaha kuliner, akan lebih ke produk yang sering dikonsumsi orang dan bukan produk yang hanya sekali – kali dikonsumsi.
Untuk Lebih jelas, saya rangkum dalam Infografis berikut ini
Terima kasih sangat membantu
saya sekarang lagi memikirkan dan mempunyai ide bisnis kuliner yang menurut pandangan saya lumayan atau bisa dikatakan briliant.
tapi saya bisa dikatakan tidak mempunyai modal yang cukup.
terima kasih atas masukanya
pengalaman pribadi y?akhir nya gmn tuh untung gak? sangat membantu crita nya karena saya juga rencana mau cb sewa tempat di foodcourt, cmn katanya harus pake proposal, ada contoh nya gak kk?